Pages

Home » , , » CONTOH RPP SMK VOC

CONTOH RPP SMK VOC

RPP SMK : IPS

(VOC dan Terbentuknya Pemerintahan Asing)


Sekolah                       : SMK Negeri 5 MAdiun
Kelas / Semster           : XI / 1
Mata Pelajaran            : IPS
Pertemuan                   : 1 x 2 jam (@ 45 menit)
Standar kompetensi    : Memahami Proses Kebangkitan Nasional
Kompetensi Dasar                  : Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat serta pengaruh yang ditimbulkannya di berbagai  daerah
A.    Indikator
a.       Produk
1.      Mengidentifikasi terbentuknya VOC
2.      Mengidentifikasi politik perdagangan dan kebijakan pemerintahan VOC
3.      Mengidentifikas kemunduran VOC
4.      Mengidentifikasi terbentuknya pemerintahan Belanda di Indonesia
5.      Mengidentifikasi kekuasaaan Inggris di Indonesia
6.      Mengidentifikasi pemerintahan Belanda II di indonesia
b.      Proses
7.      Menyelidiki pengaruh pelaksaan dalam sistem tanam Paksa
c.       Psikomotor
8.      Membuat ringkasan materi tentang Bangsa Eropa yang telah berkuasa di Indonesia
d.      Ketrampilan social
9.      Melakukan komunikasi dengan wawancara bersam kelompok
B.     Tujuan Pembelajaran
a.       Poduk
1.      Siswa mampu memberikan penjelasan mengenai dibentukknya VOC
2.      Siswa mampu memberikan penjelasan mengenai kebijakan pemerintahan VOC
3.      Siswa mampu memberikan penjelasan mengenai system birokrasi VOC
b.      Proses
4.      Dengan buku tertutup siswa mampu meneranngkan kemunculan dan kemunduran VOC
c.       Psikomotor
5.      Dengan buku tertutup siswa mampu membuat ringakasan tentang materi yang telah diajarkan
d.      Ketrampilan social
6.      Siswa mampu member informasi kepada temannya mengenai materi tentang VOC dan terbentuknya pemerintahan kolonial Belanda
C.     Materi Pembelajaran : Kolonisasi Bangsa Barat
-          Terbentuk dan runtuhnya VOC
-          Tujuan dibentuknya VOC
-          Hak Octroi VOC (hak istimewa)
-          Kebijakan pemerintah kolonial
-          Terbentuknya pemerintahan kolonial Hindia belanda
-          Indonesia dibawah Inggris
-          Tanam paksa
-          Politik pitu terbuka
-          Politik etis
D.    Bahan ajar/ Media :
-          Power Point
E.     Metode Pembelajaran : Artikulasi
Langkah-langkah :
1.      Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.      Guru menyajikan materi sebagaimana biasa
3.      Untuk mengetahui daya serap siswa, buatlah kelompok berpasangan dua orang
4.      Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu memceritakan materi yang baru disampaikandari guru dan pasangannya mendengar sambil mebuat catatn kecil, kemudian berganti peran,
5.      Menugaskan siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya, sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancara.
6.      Guru mengulangi / menjalaskan kembali meteri yang kiranya belum dipahami siswa
7.      Member kesimpulan/penutup
F.      Skenario pembelajaraN
Alokasi waktu : 1x2 jam (@45 menit)
Tahap-tahap Kegiatan
Terlaksana
Tidak
Pendahuluan : 15 menit
1.      Salam
2.      Mengkondisikan kelas
3.      Absensi
4.      Review materi pertemuan lalu
5.      Memberi tau materi yang akan dibahas

Inti : 60 menit
1.      Guru menyampaikan materi dengan menayangkan power point
2.      Guru menyajikan materi tentang VOC
3.      Guru membentuk kelompok, setiap kelompok terdiri atas dua siswa/ teman sebangku
4.      Guru menugaskan salah stu dari tiap pasangan untuk menceritakan materi yang baru diterima dan pasangannya mendengarkan sambil membuat catatan kecil, kemudian berganti peran
5.      Menugaskan siswa secara bergiliran menyampaikan hasil wawancara dengan teman pasangannya (sebagian saja)
6.      Guru mengulangi/ menjelaskna kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa

Penutup : 15 menit
1.      Memberikan kesimpulan
2.      Meberi tugas memnbuat Papaer tentang Tanam paksa
3.      Salam penutup




G.    Rubrik Assesment
a.       Rubrik assesmen untuk sikap kooperatif
Sifat tugas       : individual
            Nama               :
            Tugas ke          :
No
Aspek
Skor
Nilai
1
Keaktifan bertanya
a. sangat aktif
b. aktif
c. pasif

9-10
6-8
< 5


2
Keaktifan menjawab
a. sangat baik
b. baik
c. kurang

9-10
6-8
< 5


3
Menghargai pendapat org lain
a. sangat baik
b. cukup
c. kurang

9-10
6-8
< 5




4
Tanggung jawab
a. sangat baik
b. cukup
c. kurang

9-10
6-8
< 5


Petunjuk:
                                                   

H.    Sumber Belajar
1.      Modul IPS 1 SMK , Drs.Agus Sumali dan Sarilan M.Ali, S.pd, Yudistira, 2007
2.      Modul IPS 1 SMK, tim MGMP IPSUtama Inti Media,2009
3.      Buku Sekolah Elektronik Sejarah kelas XI IPS, Dwi Ari Listiyani
4.      IPS SMK X, Dra. Atty Srie Sulastri. Cahyani, S.Pd, Dra.Ekowati Cakraningsih






Kisi-Kisi Materi
Ø  VOC : Didirikan pada tahun 1602, yang merupakan sebuah wadah kongsi dagang di Hindia Timur
Ø  Tujuan dibentuknya VOC :
1.      Menghindari persaingan yang tidak sehat
2.      Memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan
3.      Mendapatkan monopoli perdagangan baik impor maupu ekspor
4.      Membantu pemerintah Belanda dalam menghadapi Spanyol
Ø  Walaupun VOC sebagai kongsi dagang tetapi oleh pemerintah Belanda diberi hak istimewa yang disebut dengan Hak Octrooi, antara lain :
1.      Hak monopoli perdagangan
2.      Hak mencetah uang dan mengedarkannya sendiri
3.      Hak mengadakan perjanjian
4.      Hak mengumumkan perang dengan negara lain
5.      Hak mengadakan pemerintah sendiri
6.      Hak memiliki angkatan perang sendiri
Dengan adanya hak istimewa tersebut, VOC tidak hanya sebagai sebuah kongsi dagang tetapi juga menjadi pemerintahan resmi, pada tahun 1905, VOC dibawah pimpinan Steven van der Haagen dan berhasil merebut benteng Portugis di Ambon. Untuk memperkuat kedudukannya, VOC mengengkat seorang Gubernur Jendral yaitu Pieter Both dan berkedudukan di Ambon. Dalam perkembangannya, Ambon dinilai tidak setrategis lagi, dan perhatian VOC ditujukan ke Jayakarta, kota pelabuhan Banten. Dibawah pimpinan  John Pieterzoon Coen tahun 1916, VOC berhasil merebut Jayakarta dan mengganti nama Jayakarta menjadi Batavia. Dengan Batavia sebagai markas besar VOC, maka kedudukannya semakin kuat dan mengedakan perluasan wilayah kekuasaanya. Untuk mendapatkan keuntungan besar melalui perdagangan, VOC melakukan praktik monopoli dan pelayaran Hongi, dengan adanya hal demikian maka menimbulkan kebencian dari kalangan rakyat, karena rakyat merasa tertekan dan tetindas dan akhirnya melaukuakn perlawanan.
Ø  Keruntuhan / kemunduran VOC
Pada tangagl 31 Desember 1799, VOC dibubarkan
Faktor-faktor kemunduran :
1.      Banyak korupsi
2.      Anggaran pegawai besar
3.      Biaya perang
4.      Persaingan kongsi dagang
5.      Hutang
Ø  Terbentuknya Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda
Setelah VOC dibubarkan pada tanggal 30 Desember 1799, dengan demikian, secara politik sejak tanggal 1 Januari 1800 Indonesia berada dibawah kekuasaan pemerintah kolonial Hindia Belanda. Ketika Belanda berhasil berhasil mendapatkan wilayah Indonesia, ternyata di Eropa terjadi perang yang dilakukan oleh Napoleon Bonaparte dari Perancis, dan wilayah Belada berhasil diduduki oleh Perancis (termasuk Indonesia). Sehingga pada tahun 1808 pihak Perncis mengengkat Herman William Deandels sebagai gubernur jendral di Indonesia dan berkewajiban mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Ingris,
                        Upaya yang dilakukan Daendles untuk memeprtahankan Jawa :
1.      Membuat jalan raya dari Anyer sampai Panarukan (kerja Rodi)
2.      Mendirikan benteng pertahanan
3.      Membangun pangkalan angkatan laut di Merak dan Ujung Kulon
4.      Mendirikan pabrik senjata di Semarang dan Surabaya
5.      Memperkuat pasukan dengan beranggotakan orang Indonesi
            Kerena dalam kepemimpinan Daendles dinilai tidak baik, maka Daendles dipulangkan ke Belanda dan dagantikan oleh Jansen sebagai pengganti Daendles.Ternyata padaJansen tidak mampu menahan serangan dari Inggris dan me nyerah di Tuntang dan menandatangani penyerahan kekuasaan yang biasa disebut dengan Kapitulasi Tuntang pada tanggal 18 September 1811, yang isi pokoknya adalah Pulau Jawa menjadi milik Inggris dan sjak itu Indonesia dibawah kekuasaan Inggris.
Ø  Pemerintahan Raffles (1811-1816)
Dalam pemerintahannya, Raffles membuat kebijakan :
1.      Menghapus sistem Rodi
2.      Melaksanakan sistem Sewa Tanah (Land Rent)
3.      Segala macam jenis penyerahan wajib dihapuskan
4.      Membagi pulau jawa menjadai 16 Karisidenan
5.      Bupati dijadikan sebagai pegwai pemerintah
6.      Pelaksanaan monopoli garam
      Situasi di Indonesia tidak lepas dari situasi eropa , ketika pada tahun 1814 Napoleon Kalah dalam perang Koalsi dibawah pimpinan Inggris, dan Napoleon terpaksa menandatangani Konvensi London yang berisikan tentang pengembalian wilayah Belanda.
      Untuk menyelamatkan Belanda dari kebangkrutan maka Van Den Bosch diangkat sebagai gubernur Jendaral di Indonesia, dan mempunyai tugas pokok untuk mengisi kekosongan kas Negara , membayar hutang dan membiayai perang. Untuk mencapai itu semua Van den Bosch menempuh jalan, dengan sistem tanam paksa pada tahun 1830, dengan ketentuan-ketentuan :
1.      Seperlima tanah milik rakyat diwajibkan ditanami tanaman Wajib
2.      Tanah yang digunakan bebas dari pajak
3.      Kegagalannpanen ditanggung oleh pemerintah
4.      Hasil dari tanaman diserahkan pada pemerintah
5.      Waktu untuk menanam tidak boleh melebihi waktu untuk menanam Padi
6.      Penggarapan tanam dibawah pengawasan langsung oleh kepala –kepala pribumi
·         Pelaksanaan Tanam paksa tidak sesuai dengan aturan-aturan yang telah disetujui sebelumnya, sehingga menjadikan masyarakat menderita dan penurunan terhadap hasil pertanian.
·         Akibat dari tanam paksa bagi pihak Belanda jelas menguntungkan dan meningkatnya hasil tanaman ekspor dari negeri jajahan dan dijual Belanda ddi Pasaran Eropa, tetapi bagi pihak Indonesia jelas sangat menimbulkan kerugian yang sangat besar. Karena rakyat mengalami kemiskinan dan penderitaan fisik dan mental, dan mengalami kegagalan panen dan jumplah penduduk Indonesia mengalami penurunan.
Ø  Sistem usaha swasta
Sesuai dengan tuntutan Liberla, maka pemerintahan Belanda memberi peluang dalam penguasaha pemilik modal swasta, dan penanaman modal tersebut untuk berbagai usaha kegiatan di Indonesia yang dikenal dengan “Open Door Policy” atau politik pintu terbuka. Sehingga pada tahun 1870-1900 indonesia terbuka bagi pemodal swasta Barat. Melalui politik inilah perkebunan besar di Indonesia dibuka seperti Kopi, Teh, Gula, Kina dll.
Ø  Politik etis
Reaksi dari system tanam paksa menimbulakn suatu perlawanan seperti di Sumatra dan Jawa, selain reasi dari rakyat Indonesia, reaksi tersebut juga timbul dari kaum pengusaha kapitalis dan kaum humanis Belanda seperti Baron Van Hoevell dan Edward Douwes Dekker.
Van Denventer menulis majalah “Do Gid” yang berisi bahwa Belanda merasa berhutang budi dengan Indonesia atas suksesnya tanam paksa. Untuk itu pemerintahan Belanda harus membahas kebiakan budi itu dengan cara menigkatkan kesejahteraan mereka, Bentuk balas budi itu lebih dikenal dengan “Trias van Denventer” yaitu:
1.      Irigasi, perbaikan atau pembangunan Irigasi untuk meningkatkan pendapatan petani
2.      Edukasi, meningkatkan kecerdasan rakyat dengan membuka sekolah-sekolah untuk pendududk pribumi
3.      Transmigrasi, mengurangi kepadatan penduduk pulau jawa


Share this article :

No comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Blog DaSaBHuMi - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger