Pages

Home » , , » ANALISIS FOLKLOR

ANALISIS FOLKLOR



TUGAS MATA KULIAH
FOLKLOR

ANALISIS MANTRA KIDUNG MARMARTI

(Berdasarkan Teori Albert B.Lord)


Dosen Pengampu :
XXXXXXX





Disusun oleh :
PBSI VII E

                      XXXXXXXXX



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
IKIP PGRI MADIUN

2013











BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
            Kebudayaan di Indonesia merupakan cerminan kehidupan masyarakat yang diwujudkan dalam suatu karya, baik berupa benda maupun yang diwujudkan dalam tindakan. Kebudayaan Indonesia yang berwujud benda misalnya candi candi, prasasti, naskah, puisi-puisi lama seperti mantra, pakaian, dan lain sebagainya. Sedangkan yang berwujud tindakan diataranya berupa upacara-upacara tradisional, pertunjukan, tari-tarian dan lain sebagainya.
            Berbicara mengenai mantra, mantra biasa dikenal masyarakat indonesia sebagai alat untuk maksud dan tujuan tertentu (maksud baik maupun maksud kurang baik). Dalam dunia sastra, mantra adalah jenis puisi lama yang mengandung daya magis. Setiap daerah di Indonesia umumnya memiliki mantra, biasanya mantra di daerah menggunakan bahasa daerah masing-masing, salah satunya mantra yang ada di daerah Jawa. Selain merupakan salah satu sarana komunikasi dan permohonan kepada Tuhan, mantra dengan kata yang ber rima memungkinkan orang semakin rileks dan masuk pada keadaan trance.
            Banyak sekali mantra-mantra yang berkembang di daerah Jawa, khususnya masyarakat Kejawen di kota Madiun yang sangat memegang erat tradisi mereka. Salah satu mantra yang sangat kental dengan usur adat Jawa adalah mantra “Kidung Marmarti”. Menurut kepercayaan masyarakat Jawa di daerah Madiun, mantra ini bisa digunakan untuk memanggil roh saudara kembar mereka.
            Mantra Kidung Marmarti sebagai bentuk folklor yang sudah sangat jarang dikenal oleh masyarakat luas, terutama masyarakat asal daerah Jawa Timur pun tidak mengetahui pasti apa sebenarnya mantra Kidung Marmartiitu. Selain itu, mantra semacam ini hanya bisa dibaca pada saat-saat tertentu saja dan dengan bermacam persyaratan, salah satunya dengan berpuasa.
            Oleh karena hal itulah, maka saya memilih bab ini untuk dijadikan bahan guna memenuhi salah satu tugas Folklor dan mencoba mengenalkan Mantra Kidung Marmarti agar lebih dikenal lagi.




2. Metode Penelitian
Dalam meneliti lagu daerah ini, metode yang digunakan peneliti adalah pengamatan lapangan, pemilihan informan, dan wawancara dengan informan secara mendalam. Dalam melakukan pengamatan lapangan, peneliti melakukan pengamatan kepada penduduk-penduduk masyarakat yang ada disekitar kota Madiun, khususnya masyarakat kejawen yang masih memegang tradisi jawa. Dalam pemilihan informan pun juga demikian. Peneliti memilih informan yang masih menganut kepercayaan leluhur mereka dan masih memegang tradisi adat Jawa yang sangat sarat akan usur-unsur Jawa tradisional. Informan  yang peneliti pilih berasal dari masyarakat Madiun asli yang berprofesi sebagai Dalang Pewayangan yaitu Pak Pri yang juga bekerja di salah satu stasiun radio RRI di Madiun.
Wawancara yang dilakukan peneliti kepada informan dilakukan sebelum setelah peneliti melihat penampilan dari informan dalam mengucapkan mantra Kidung Marmarti. Dalam proses wawancara, peneliti menanyakan beberapa hal-hal mengenai mantra Kidung Marmarti, mulai dari tujuan mantra, makna yang terkandung, hingga prosesi pembacaan mantra tersebut.

3. Teori Albert B.Lord
            Milman Parry, seorang ahli bahasa Yunani, dalam beberapa tulisannnya membuktikan, bahwa karya Homerus di satu pihak memang memanfaatkan, dan menggali kekayaan tradisi lisan (oral tradition) sezaman, namun berdasarkan konvensi sastra lisan itu dia menciptakan karya sastranya sebagai keseluruhan yang utuh dan sempurna (Teeuw, 1984:296)
            Albert B.Lord tercatat sebagai seorang ahli yang mengarahkan perhatiannya kepada bentuk teknik penceritaan sastra lisan. Ia banyak belajar dari gurunya, yang bernama Milman Parry. Berdasarkan ide-ide yang berasal dari Milman Parry. Albert B.Lord merumuskan dalam bukunya The Singer Of Tales (1976). Dalam buku tersebut Lord membahas lima hal yang utama, yaitu (1) hubungan antara menciptakan, menyanyikan, dan mempertunjukkan, (2) formula, (3) tema, (4) teks asli, dan (5) hubungan antara yang tertulis dan lisan.
            Teori dari Albert B.Lord ini meneliti bagaimana seorang penyair lisan mempelajari sastra lisan dari nol hingga mampu performance (penampilan). Teori ini hanya bisa digunakan dalam analisis lagu, puisi lisan. Contohnya mantra, tembang, dan sebagainya.

DOWNLOAD ANALISIS KIDUNG MARMATI SELENGKAPNYA DISINI

Share this article :

1 comment:

Unknown said...

kok tidak bisa di download ya?

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Blog DaSaBHuMi - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger