Pages

Home » , , » CONTOH RPP SMK Kebangkitan Naasional

CONTOH RPP SMK Kebangkitan Naasional

RPP MPK SMK: PROSES TERBENTUKNYA KESADARAN NASIONAL, IDENTITAS INDONESIA DAN PERKEMBANGAN PERGERAKAN BANGSA INDONESIA



Sekolah             : SMK Negeri 5 Madiun
Kelas/ semester : XI/ 1
Pertemuan         : 1x 90 menit
Standar Kompetensi:
2. 1. Memahami Proses kebangkitan Nasional
Kompetensi Dasar:
2. 2. . Menguraikan Proses Terbentuknya kesadaran Nasional, Identitas Indonesia, dan Perkembangan Pergerakan Bangsa Indonesia.
A. Indikator
Kognitif
Konten (produk)
1.      Mendeskripsikan latar belakang munculnya pergerakan nasional
2.      Mendeskripsikan perkembangan pendidikan dan awal munculnya kesadaran nasional
3.      Mendeskripsikan bentuk-bentuk organisasi pergerakan nasioanal
4.      Mendeskripsikan terbentuknya identitas bangsa
Proses:
5.      Menyelidiki factor-faktor pendorong pergerakan nasional Indonesia
6.      Menyelidiki munculnya kaum cendekiawan serta munculnya organisasi-organisasi pendobrak semangat pergerakan nasional
7.      Menyelidiki lahirnya sumpah pemuda serta peranan pers pada masa perjuangan
Perilaku berkarakter (afeksi)
8.      Jujur, aktif bertanya, aktif menjawab, menghargai pendapat teman, serta dapat mengutarakan pendapat
Psikomotor
9.      Membuat paper tentang proses terbentuknya kebangkitan nasional, yang meliputi latar belakang munculnya pergerakan nasional, perkembangan pendidikan dan awal munculnya kesadaran nasional, organisasi pergerakan nasional, serta terbentuknya identitas bangsa.
Keterampilan social
10.  Dapat memprentasikan peta konsep yang telah dibuat, serta melakukan diskusi Tanya jawab
B. Tujuan pembelajaran
Konten (produk)
1.      Diberi penjelasan, sisiwa dapat mendeskripsikan latar belakang munculnya pergerakan nasional
2.      Diberi penjelasan, siswa dapat mendeskripsikan perkembangan pendidikan dan awal munculnya kesadaran nasional
3.      Diberi penjelasan, siswa dapat mendeskripsikan organisasi pergerakan nasional
4.      Diberi penjelasan, siswa dapat mendeskripsikan terbentuknya identitas bangsa
Proses
5.      Diberi penjelasan serta interaksi Tanya jawab, siswa dapat menyelidiki faktor-faktor tumbuhnya nasionalisme
6.      Diberi penjelasan serta interaksi Tanya jawab, siswa dapat menyelidiki munculnya kaum cendekiawan serta organisasi pendobrak semangat pergerakan nasional
7.      Diberi penjelasan, siswa dapat menyelidiki lahirnya sumpah pemuda serta peranan pers pada masa perjuangan
Perilaku berkarakter (afektif)
8.      Terlibat dalam KBM yang berpusat pada siswa, siswa dapat menunjukkan sikap aktif bertanya, aktif menjawab, menghargai pendapat teman, dan juga dapat mengutarakan pendapat. Penilaian minimal di rubric assesmen a.
Psikomotor
9.      Setelah mendapat penjelasan tentang terbentuknya kesadaran nasional, siswa dapat membuat paper dalam bentuk kelompok, yang meliputi kelompok 1. latar belakang munculnya pergerakan nasional, kelompok 2. perkembangan pendidikan dan awal munculnya kesadaran nasional, kelompok 3. organisasi pergerakan nasional, serta kelompok 4. terbentuknya identitas bangsa. Penilaian minimal di rubric assesmen b.
Keterampilan social
10.  Terlibat dalam KBM yang berpusat pada siswa, siswa dapat bersikap aktif pada saat KBM berlangsung.

C. Materi Pembelajaran
Proses terbentuknya kesadaran nasional, identitas Indonesia, dan perkembangan pergerakan kebangsaan Indonesia:
a.       Terbentuknya kesadaran nasional
b.      Usaha-usaha membentuk organisasi pergerakan nasional
c.       Lahirnya sumpah pemuda sampai Peranan pers pada masa perjuangan
d.      Perjuangan diplomasi pemimpin pergerakan nasional
D. Metode Pembelajaran
Model pembelajaran: 1. Ceramah bervariasi
                                    2. presentasi, diskusi
E. langkah-langkah kegiatan
a. pendahuluan 5 menit
1. Guru masuk kelas dan mengucapkan salam
2. Guru mengabsen kelas, dan mengkondisikan siswa untuk siap menerima pelajaran
3. Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Terlaksana/ tidak terlaksana. *)

Terlaksana/ tidak terlaksana. *)


Terlaksana/ tidak terlaksana. *)

Terlaksana/ tidak terlaksana. *)
b. kegiatan inti 80 menit
1. Guru menjelaskan sedikit tentang materi pembelajaran.
2. Guru menginstruksikan siswa untuk membemtuk kelompok.
3. Guru memberikan tugas pada tiap-tiap kelompok untuk mendiskusikan suatu masalah
4. Guru menginstruksikan tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil dari diskusi
5. Guru memimpin jalannya diskusi
6. Guru mempersilahkan kelompok lain untuk bertanya, dan adu argumentasi
7. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi
Terlaksana/ tidak terlaksana. *)

Terlaksana/ tidak terlaksana. *)

Terlaksana/ tidak terlaksana. *)


Terlaksana/ tidak terlaksana. *)

Terlaksana/ tidak terlaksana. *)
Terlaksana/ tidak terlaksana. *)

Terlaksana/ tidak terlaksana. *)
c. penutup 5 menit
1. Guru memberikan tugas untuk masing-masing siswa yaitu mencari makna dari sumpah pemuda.
2. guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam
Terlaksana/ tidak terlaksana. *)


Terlaksana/ tidak terlaksana. *)

Keterangan: *) coret salah satu
F. EVALUASI
1.      Pentuk penilaian          : individual
Tagihan                       :1.  Sikap kooperatif siswa selama pembelajaran berlangsung
                                    : 2. Evaluasi berupa soal dari Guru
Rubric assesmen          : a
2.      Bentuk penilaian         : kelompok
Tagihan                       : laporan diskusi
Rubrik assesmen         : b

a.       Rubrik assessmen untuk sikap kooperatif
Sifat Tugas      : individu
Nama               :
Tugas ke          :
No
Ketrampilan kooperatif
Penilaian
Sangat Baik
Baik
Kurang
1
Aktif bertanya



2
Aktif menjawab



3
Bahasa yang digunakan



4
Aktif berargumen



Jumlah

Keterangan: *) coret salah satu
Petunjuk:
Sangat Baik   = 9-10
Baik                  = 6-8
Kurang            = >5
               Nilai =       Skor total
                                           4

b.      Rubric assesmen untuk paper
Sifat Tugas      : kelompok
Nama               :
Tugas ke          :
No
Aspek Penilaian
Indikator
Penilaian
Sangat baik
baik
kurang
1.
Pemahaman
Tingkat pemahaman siswa terhadap tugas yang dikerjakan



2.
Argumentasi
Alasan yang diberikan siswa dalam menjelaskan persoalan dalam tugas yang dikerjakan



3.
Kejelasan
a.    Tersusun dengan baik
b.    Tertulis dengan baik
c.    Mudah dipahami



4.
Informasi
a.    Akurat
b.    Memadai
c.    Penting



Total

  Petunjuk:
  Sangat Baik   = 9-10
  Baik               = 6-8
  Kurang          = >5

   Nilai = Jumlah Total
4
G. Media Pembelajaran: Spidol, whiteboard
Daftar Pustaka
Dra. Nani Asri Setyani. 2004. Contoh-contoh strategi pembelajaran. Jakarta
Drs. Agus Sumali, M.M, Sarlian M. Ali, S.Pd. 2006. Ilmu Pengetahuan Sosial: Modul 1. Yudhistira
Tim MGMP IPS Kota Madiun:Modul IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) untuk SMK, Madiun: Utama Inti Media
Cahyani, S. Pd. dkk, 2010, Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMK kelas X, Bandung: HUP
Suprijono, Agus, 2009, Cooperative Learning: Teori & Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta: Pustaka Pelajar















KISI-KISI MATERI
A.    Proses terbentuknya kesadaran nasional, identitas Indonesia dab perkembangan pergerakan kebangsaan Indonesia
1.      Terbentuknya Kesadaran Nasional
a.       Tingkat pendidikan yang masih rendah
Sejak awal kedatangan imperialism di Barat, sebagian besar bangsa Indonesia memang belum memiliki pendidikan yang cukup. Pengetahuan yang mereka  miliki umumnya masih tradisional dan diperoleh secara turun-temurun. Misalnya adalah pengetahuan tentang pertanian, peternakan, pelayaran dan kemasyarakatan. Rasa kesukuan dan kedaerahannya masih sangat tinggi. Hal ini dijadikan dasar bagi imperialism barat untuk menyebarkan propagandanya. Caranya antara lain yaitu dengan menyebarkan berita bahwa bangsa barat yang berkulit putih ditakdirkan sebagai pemimpin, sedangkan bangsa yang kulitnya berwarna ditakdirkan sebagai budak yang hidupnya menderita.
b.      Politik adu domba dari Belanda
Ketika itu bangsa Indonesia mudah menerima hasutan. Hal ini dimanfaatkan oleh penjajah untuk melancarkan politik devide et impera, yaitu politik memecah dan menguasai. Dengan kata lain, antara kerajaan satu dengan kerajaan yang lainnya di adu domba oleh Belanda.
c.       Berkembangnya paham ekonomi liberal
Sejalan dengan berkembangnya paham imperialisme modern di Eropa yang lebih mengutamakan eksploitasi ekonomi daripada eksploitasi manusia. Hal ini diwujudkan dengan adanya system tanam paksa, yang waktu itu mendapat kritikan yang sangat tajam seperti partai-partai opossisi Belanda, seperti Edward Douwes Dekker daalam bukunya Max Havelaar, yang menyebabkan system tanam paksa diganti dengan system ekonomi liberal.
Meskipun politik imperialisme telah berubah di Indonesia, nasib rakyat Indonesia belum juga berubah. Kemiskinan, kebodohan, pemerasan, kekejaman, dan wabah penyakit masih terjadi dimana-mana. Yang kemudian Belanda membuka kesempatan yang seluas-luasnya kepada pemodal asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Politik ini dikenal dengan politik pintu terbuka. Yang memunculkan perusahaan asing di bidang perkebunan dan pertambangan.
d.      Munculnya kritik dari kaum intelektual Belanda
Banyaknya perusahaan swasta asing di Indonesia, membuat petani semakin menderita. Tanah para petani disewa paksa dengan bunga yang sangat rendah. Mereka dipekerjakan di perkebunan dan pertambangan dengan upah yang rendah. Hal ini mendapat kritik dari berbagai tokoh, antara lain Baron Van Hoevell dan Mr. Courad Theodore van Deventer. Menurut baron van Hoevell, dia seorang pendeta yang banyak mengecam tindakan penguasa agar tidak hanya mencari keuntungan pribadi semata dan mengorbankan rakyat yang dijajah. Sedangkan menurut Mr. Courad Theodore van Deventer dia melontarkan kritik lewat tulisan-tulisan di beberapa surat kabar di negeri belanda. Salah satu tulisannya pada majalah De Gidds yang berjudul Een Eereschuld yang berarti Utang Budi. Dia mengatakan bahwa Belanda telah banyak memperoleh kekayaan dari alam Indonesia. Ini berarti utang yang besar bagi Belanda kepada Indonesia dan sudah waktunya pula Belanda membayar utang itu dengan meningkatkan kesejahteraan serta pendidikan rakyat Indonesia.
e.       Pelaksanaan politik Etis
Politik etis yang dilaksanakan Belanda dengan perbaikan irigasi pertanian, transmigrasi, dan pendidikan, sepintas kelihatan mulia. Di balik itu semua, program ini dimaksudkan untuk kepentingan Belanda.
f.       Munculnya elite Nasional
Salah satu dampak dari pelaksanaan politik etis yaitu lahirnya golongan cerdik pandai di kalangan rakyat Indonesia. Perluasan pengajaran telah memungkinkan terbentuknya status social kelompok masyarakat Indonesia yang terpelajar. Mereka bangkit menjadi kekuatan social yang baru yang bertujuan untuk memperbaiki nasib bangsanya.

2.      Usaha-Usaha membentuk organisasi pergerakan nasional
a.       Latar belakang pembentukan organisasi pergerakan nasional
·         Perlawanan yang masih bersifat kedaerahan
·         Perlawanan tidak dilakukan secara serentak
·         Masih sangat tergantung pemimpin
·         Kalah dalam persenjataan
·         Belanda memakai politik adu domba
Sehingga dengan mudah digagalkan oleh Belanda. Kaum terpelajar ingin berjuang dengan cara-cara yang lebih modern yaitu menggunakan kekuatan organisasi. Hal ini diwujudjan dengan organisasi yang didirikan pertama kali yaitu Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang kemudian diikuti oleh organisasi social, ekonomi, dan politik yang lain. Setelah tahun 1908 pergerakan nasional memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
·         Pergerakan bersifat kebangsaan
·         Pergerakan menggunakan system organisasi yang modern dan demokratis
·         Pergerakan didirikan oleh kaum terpelajar yang memiliki pandangan luas dan jauh ke depan
·         Hasil perjuangan ini tidak dapat dicapai dengan cepat akan tetapi membutuhkan waktu yang sangat lama.
b.      Factor pendorong pergerakan nasional di Indonesia
1.      Factor dalam negeri
Yaitu muncul dari bangsa Indonesia sendiri diantaranya yaitu penderitaan rakyat yang berkepanjangan, lahirnya golongan cendkiawan, dan kenangan kejayaan masa lampau yang pernah dialami oleh bangsa Indonesia pada jaman Sriwijaya dan Majapahit.
2.      Factor dari luar negeri
Yaitu kemenangan Jepang atas Rusia 1905, kebangkitan nasional Negara-negara tetangga seperti india dan Philipina, dan pengaruh masuknya paham-paham baru seperti nasionalisme dan demokrasi.
c.       Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia
1.      Budi Utomo (20 Mei 1908)
2.      Sarekat Islam (10 Sept 1912)
3.      Indische Partij (25 Desember 1912)
3.Sumpah Pemuda
·         Kelahiran PPPI (1926) dan PI (1927) ternyata memberikan inspirasi kepada berbagai organisasi pemuda yang ada di Indonesia untuk bersatu. Mereka sadar bahwa untuk mencapai kemerdekaan bangsa tidak cukup dengan membanggakan asal-usul, suku, dan fanatisme keagamaan. Mereka juga sadar masalah kemerdekaan adalah masalah bersama yang harus diperjuangakan bersama pula.
·         Tanggal 30 April-2 Mei 1926 diadakan kongres pemuda Indonesia 1 di Jakarta yang diikuti oleh semua perkumpulan pemuda. Tujuannya adalah memajukan paham persatuan bangsa dan mengeratkan hubungan antar semua perkumpulan pemuda kebangsaan.
·         Kongres pemuda 2 dilaksanakan pada tanggal 26-28 Oktober 1928 di Jakarta di bawah pimpinan PPPI. Dihadiri sekitar 750 orang dari berbagai organisasi pemuda di Indonesia dan para pejabat colonial belanda.
·         Dalam kongres pemuda 2 menghasilkan keputusan penting antara lain:
Ø  Menerima lagu “Indonesia Raya”  ciptaan WR. Supratman sebagai lagu kebangsaan.
Ø  Menerima Sang Merah Putih sebagai bendera Indonesia
Ø  Melebur semua organisasi pemuda menjadi satu wadah pemuda yang berwatak nasional dalam arti luas
Ø  Diikrarkannya “Sumpah Pemuda” oleh semua wakil pemuda yang hadir yaitu seperti berikut.
Kami putra dan putri Indonesia
Mengakui bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia
Mengakui berbangsa satu, bangsa Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia
Menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia


4.      Peranan pers masa perjuangan
Pers memang merupakan alat komunikasi masa yang sangat tepat untuk menggerakkan semangat perjuangan karena langsung berhubungan dengan masyarakat luas, dan juga membangkitkan rasa kebangsaan dan persatuan. Sejalan dengan perkembangan pergerakan berkembang pula kesadaran masyarakat akan arti pers dalam perjuangan mencapai kemerdekaan.
Pers yang ada waktu itu adalah, Mataram, De Exprees, Hindia Poetra, dan Indonesia merdeka.
5.      Perjuangan Diplomasi pemimpin Pergerakan Nasional
Perjuangan diplomasi pemimpin pergerakan nasional meliputi perjuangan di dalam negeri dan di luar negeri.
a.       Di dalam negeri
Perjuangan para pemimpin pergerakan nasional secara diplomatic dilakukan lewat Volksraad dan petisi semacam petisi Sutarjo.
b.      Di luar Negeri
Perjuangan diplomasi di luar negeri dilakukan dengan masuk menjadi anggota Liga penentang Imperialisme, dan penindasan Kolonialisme di Brussel (1927). Perjuangan ini juga dilakukan dengan menghadiri Kongres Liga Demokrasi.











EVALUASI
1.      Bagaimana proses terbentuknya kesadaran nasional?
2.      Apa yang kamu ketahui tentang Sumpah Pemuda? Jelaskan makna dari sumpah pemuda!
3.      Bagaimana dampak masuknya imperialisme dan kolonialisme barat di Indonesia?
4.      Sebagai generasi muda,apa yang akan kamu lakukan ketika memperingati Hari kebangkitan Nasional dan Juga Sumpah Pemuda?

5.      Pesan apa yang kamu dapat mempelajari materi Proses Kesadaran Nasional?
Share this article :

No comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Blog DaSaBHuMi - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger