Pages

MAKNA ISTILAH


A.   Pengertian Makna Kata
B.      Pengertian Makna Istilah
                 Istilah adalah kata atau frasa yang dipakai sebagai nama atau lambang dan yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Pengertian pengistilahan merupakan proses penamaan atau penyebutan yang lebih banyak berlangsung seacar arbitrer, maka pengistilahan lebih banyak berlangsung menurut suatu prosedur. Ini terjadi karena pengistilahan dilakukan untuk mendapatkan “ketepatan” dan “kecermatan” makna untuk suatu bidang kegiatan atau keilmuan.
                 Berbeda dengan kata yang maknanya masih bersifat umum, maka istilah memiliki makna yang tetap dan pasti. Ketetapan dan kepastian makna istilah itu karena istilah itu hanya digunakan dalam bidang kegiatan atau keilmuan tertentu. Jadi, tanpa konteks kalimatnya pun makna istilah itu sudah pasti.
                 Tetapi banyak istilah yang sudah menjadi unsur bahasa umum karena frekuensi pemakaiannya dalam bahasa umum, bahasa sehari-hari cukup tinggi. Istilah yang sudah menjadi unsur leksikal bahasa umum itu disebut istilah umum.
Istilah umum adalah istilah yang berasal dari bidang tertentu, yang karena dipakai secara luas, menjadi unsur kosakata umum.
Misalnya:
a.       Anggaran belanja
b.      penilaian
c.       Daya
d.      radio
e.       Nikah
f.       takwa
g.      akomodasi
h.      deposito
i.        giro
j.        importir
k.      segitiga
l.        suaka politik
m.    pakar
n.      canggih
o.      mantan
p.      dan muntaber.

Istilah khusus adalah istilah yang maknanya terbatas pada bidang tertentu saja.
Misalnya:
a.       Apendektomi
b.      kurtosis
c.       Bipatride
d.      pleistosen
e.       debil
f.       klorofil
g.      vector
h.      variable
i.        hepatitis
j.        dan ampuls
Contoh diatas merupakan beberapa istilah khusus yang penggunaannya terbatas pada bidang ilmu yang bersangkutan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada contoh makna istilah berikut :
a)        Kata tahanan
Sebagai kata, makna kata “tahanan” masih bersifat umum, tetapi sebagai istilah misalnya istilah dalam bidang hukum makna kata “tahanan” itu sudah pasti, yaitu orang yang ditahan sehubungan dengan suatu perkara.
Sebagai istilah dalam bidang kelistrikan kata “tahanan” itu bermakna daya yang menahan arus listrik.

b)        Kata akomodasi
Sebagai istilah dalam bidang kepariwisataan mempunyai makna atau berkenaan dengan hal-hal yang berkaitan dengan fasilitas penginapan dan tempat makan. Sebagai istilah dalam bidang optik kata “akomodasi” itu bermakna ‘penyesuaian lensa dengan cahaya’. Namun, karena frekuensi penggunaan kata “akomodasi” sebagai istilah bidang pariwisata lebih tinggi daripada dalam bidang pelistrikan, maka masyarakat umum lebih mengenal kata akomodasi sebagai istilah bidang pariwisata itu.

c)         Kata tangan dan lengan
Makna kata sebagai istilah memang dibuat setepat mungkin untuk menghindari kesalahpahaman dalam bidang ilmu atau kegiatan tertentu. Dalam bidang kedokteran, misalnya, kata “tangan” dan “lengan” digunakan sebagai istilah untuk pengertian yang berbeda. Tangan adalah dari “pergelangan sampai ke jari-jari; sedangkan “lengan” dari pergelangan sampai ke pangkal bahu. Sebaliknya dalam bahasa umum “lengan” dan “tangan” dianggap bersinonim, sama maknanya.



d)        Kata kaki dan tungkai
Kata kaki dan tungkai dalam bahasa umum dianggap bersinonim, tetapi sebagai istilah kedokteran diperbedakan maknanya. Kaki adalah bagian dari mata kaki sampai ujung jari, sedangkan tungkai adalah bagian dari mata kaki sampai pangkal paha.

e)         Kata telinga dan kuping
Kata telinga dan kuping dalam bahasa umum dianggap bersinonim, tetapi sebagai istilah kedokteran diperbedakan maknanya.telinga adalah bagian dalam dari alat pendengaran sedangakan kuping adalah bagian luarnya.

                 Di luar bidang istilah sebenarnya dikenal juga adanya pembedaan kata dengan makna umum dan kata dengan makna khusus atau makna yang lebih terbatas. Kata dengan makna umum mempunyai pengertian dan pemakaian yang lebih luas, sedangkan kata dengan pemakaian yang lebih terbatas.
Contohnya adalah sebagai berikut :
Dalam deretan sinonim : besar, agung, akbar, raya, dan kolosal.
Kata besar adalah kata yang makna umum dan pemakaiannya lebih luas daripada kata yang lainnya. Kita dapat mengganti kata agung, akbar, raya, dan kolosal dengan kata besar itu secara bebas. Contohnya :
a)         Frase Tuhan yang makna agung dapat diganti dengan Tuhan yang Maha Besar;
b)        Frase rapat akbar dapat diganti dengan rapat besar;
c)         Frase hari raya dapat diganti dengan hari besar dan
d)        frase filem kolosal dapat diganti dengan filem besar.
e)         Sebaliknya frase rumah besar tidak dapat diganti dengan rumah agung atau juga rumah kolosal.
Begitu juga dengan deretan sinonim melihat, mengintip, melirik, meninjau, dan mengawasi. Kata melihat memiliki makna umum, sedangkan yang lainnya memiliki makna “melihat dengan kondisi tertentu”. Mengintip mengandung makna “melalui celah sempit”, melirik mengandung makna “dengan sudut mata”, meninjau mengandung makna “dari kejauhan”, dan mengawasi mengandung makna “dengan sengaja”.






DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 1990. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: RINEKA CIPTA
Keraf, Gorys. 1985. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Moeliono, Anton M. 1982. “Diksi atau Pilihan Kata: Suatu Spesifikasi didalam kosakata”            Dalam Majalah Pembinaan Bahasa Indonesia. Jilid III. Nomor 3. Jakarta: Bharata.
http://dinamika.uny.ac.id/akademik/sharefile/files/28102008121137_PAPER_BAHASA_I            NDONESIA1_fix.doc
Share this article :

5 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Blog DaSaBHuMi - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger