ROMANTIKA MERAH PUTIH
Oleh: Suryadi Sanjang W.
Masih tergambar
mega senja yang suram
Kala bambu
runcing bagai sepasang tanduk
Yang tumbuh di kepala?
Menyaksikan ribuan jiwa menyusun tenaga
Di tiang-tiang
bendera!
Tak kusangka penggalan nafas itu
Mencoba
menampakan sendu
Sepi yang
menawan kalbu
Terampas di
genggamanmu
Gontai
dengan segala langkah bisu
Di manakah
Cahya ku Berlalu…?
Sesaat ilalang terinjak
Mereka terbahak-bahak
Dengan bangga meminum arak…..
Seraya berkata ; “akulah Tuhanmu kelak!
Yang janjikan emas,perak!” di mabuk neraka?
Aku semakin tak mengerti?
Mengapa Segala penuh raut iblis?
Dan Di depanku ini seonggok
tubuh
Terbaring
dengan merah putih di pelipis
Tertanda
(rakyat-rakyat Pengemis)
No comments:
Post a Comment