Pages

Home » , , » Jenis Tes Kebahasaan

Jenis Tes Kebahasaan

    TES KEBAHASAAN

    B.     Jenis-jenis Tes Kebahasaa
    1.      Secara garis besar terdapat tiga jenis hasil belajar yakni : tes tertulis, tes lisan dan tes tindakan.
          a.       Tes tertulis
Dalam tes tertulis, dibutuhkan lembar soal yang sudah lengkap dengan petunjuk pengerjaannya dan lembar jawaban yang akan diisi oleh peserta. Pada dasarnya ada dua bentuk soal tes tertulis yang biasa digunakan yaitu: tes uraian dan tes objektif. Tes uraian adalah bentuk tes yang menuntut jawaban berdasarkan pendapat, kreativitas, dan pengetahuan peserta itu sendiri. Peserta bebas untuk mengekspresikan dan mengorganisasi jawabannya. Dalam tes ini memungkinkan adanya variasi dalam jawaban yang diberikan oleh peserta karena jawaban yang diberikan bersifat subjektif. Oleh karena itu, pemeriksaan tes ini lebih sulit dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Siswa juga dituntut untuk berfikir logis dan sistematis, serta dapat menyampaikan gagasan melalui kemampuan berbahasanya karena tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif yang relatif tinggi dan kompleks. Dengan menggunakan tes uraian ini, seorang guru dapat mengetahui materi pelajaran mana yang belum dipahami oleh siswanya. Tes objektif terdiri dari pernyataan dan pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta tes dengan cara memilih salah satu jawaban yang sudah disediakan. Bentuk tes objektif secara umum memiliki 3 tipe yaitu benar-salah, menjodohkan, dan pilihan ganda. Dalam jenis tes ini, proses penilaian terbilang lebih mudah dan membutuhkan waktu yang singkat
b.      Tes lisan
Pada dasarnya tes lisan sama dengan tes uraian, hanya saja pelaksanaannya yang berbeda. Tes lisan dilakukan dalam suatu komunikasi langsung antara penguji dan peserta. Tes lisan digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar berupa kemampuan untuk mengemukakan pendapat-pendapat atau gagasan-gagasan secara lisan. Selain itu, tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir taraf tinggi secara lebih leluasa. Kelebihan dari tes ini adalah tidak adanya kesempatan untuk mencontek. Hanya saja tes ini sulit dilakukan secara serempak jika semua peserta mendapat soal yang sama.
c.       Tes tindakan
Tes tindakan atau biasa disebut dengan tes praktek dilaksanakan untuk mengukur keterampilan peserta dalam melakukan suatu kegiatan. Dalam tes ini persoalan diberikan dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan oleh peserta. Penilaian difokuskan pada proses dan hasil tes. Tes ini dapat membantu penguji untuk mengetahui kesesuaian antara pengetahuan, teori, dan prakteknya. Sama halnya dengan tes lisan, dalam tes ini tidak ada kesempatan untuk mencontek. Dalam tujuan penilaian, ada beberapa tes yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan hasil belajar.
Dari masing-masing jenis tes kebahasaan yang telah disebutkan diatas memiliki beberapa kelemahan dalam setip jenis, diantaranya adalah sebagai berikut:
a.       Tes tertulis
Dalam tes uraian, seorang penguji memang dimudahkan dalam pembuatan soalnya. Namun, dalam penilaiannya justru membutuhkan waktu yang lama dan tergolong sulit karena jawaban dari peserta tes sangatlah bervariasi dan meluas. Selain itu tidak ada rumusan jawaban yang benar dan pasti. Proses penilaian juga dapat terpengaruh oleh faktor lain, misalnya keindahan dan kerapian tulisan serta panjang-pendeknya jawaban. Dalam tes objektif, waktu yang digunakan memang relatif singkat dan mudah. Peserta hanya memilih jawaban yang tersedia, akan tetapi tes ini membatasi kreativitas peserta dalam mengekspresikan jawabannya. Sehingga dapat dikatakan tes ini tidak mengukur kedalaman materi peserta, karena peserta yang tidak menguasai materi bisa menjawab soal dengan menebaknya saja.

b.      Tes lisan
Sama halnya dengan tes uraian, kelemahan dari tes lisan adalah memungkinkan untuk terjadinya ketidakadilan karena selain dari jawaban yang sangat meluas, penilaian juga dipengaruhi oleh faktor lain diluar tujuan pemberian tes. Hal ini dapat disebabkan oleh kemungkinan penguji yang menyimpang dari lingkup bahan ajar yang diujikan. Tes ini mungkin lebih sulit bagi peserta yang kurang memiliki kemampuan dalam berbahasanya karena memungkinkan tidak dapat menjawab pertanyaan secara maksimal disebabkan oleh faktor grogi dan spontanitas.

c.       Tes tindakan
Dalam tes tindakan, tugas biasanya diberikan dalam bentuk instruksi tentang kegiatan yang harus dilakukan sehingga tes ini membutuhkan perlengakapan atau alat-alat praktek yang diperlukan dan membutuhkan biaya yang relatif besar tergantung pada jenis kegiatan. Selain itu, tes ini memerlukan waktu yang lama dan sulit dalam menentukan penilaian.


Share this article :

No comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Blog DaSaBHuMi - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger