A.
Pengertian
Tes Kebahasaan
Tes
kebahasaan merupakan bagian dari kegiatan pengajaran bahasa secara keseluruhan.
Kegiatan tes sangat diperlukan dalam pengajaran bahasa karena berdasarkan
informasi tes itulah dapat dilakukan penilaian secara objektif, khususnya
terhadap hasil belajar bahasa siswa. Informasi tentang hasil balajar siswa
tersebut, pada giliran selanjutnya juga dapat dimanfaatkan sebagai masukan
untuk meningkatkan pengajaran bahasa selanjutnnya.
Masalah
dalam pengajaran bahasa terutama berkaitan dengan peningkatan keberhasilan
belajar siswa dalam bahasa yang dipelajari, bahasa target, sedang masalah tes
kebahasaan antara lain tentang bagaimana mengungkap hasil belajar yang
mencerminkan kemampuan siswa yang mendekati sebenarnya. Tes kebahasaan yang
dimaksudkan dalam penulisan ini adalah tes kebahasaan dalam kaitannya atau
sebagai bagian pengajaran bahasa, baik bahasa pertama, kedua, maupun bahasa
asing.
Tes
kebahasaan, dengan demikian, merupakan alat yang dipakai untuk mencoba mengukur
seberapa banyak siswa telah menguasai bahasa yang dipelajari. Istilah
“penguasaan” terhadap suatu bahasa yang dibedakan menjadi penguasaan terhadap
aspek aspek bahasa (elemen-elemen linguistik) dan penggunaan bahasa itu untuk
kegiatan komunikasi. Penguasaan yang pertama bersifat teoretis, penguasaan
system bahasa yang bersangkutan. oleh karena itu, penguasaan ini bersifat
diskrit, kurang secara langsung berkaitan dengan fungsi komunikatif bahasa. Penguasaan
terhadap aspek-aspek lingusitik suatu bahasa belum tentu berarti menguasai
bahasa itu untuk kebutuhan komunikasi.
Penguasaan
yang kedua bersifat praktis, menguasai bahasa target untuk maksud komunikasi
sesuai dengan fungsi komunikatif bahasa. Mengingat fungsi bahasa bagi kehidupan
masyarakat adalah untuk fungsi komunikatif, tes kebahasaan seharusnya ditekankan
pada fungsi tersebut. Tes terhadap penguasaan aspek aspek bahasa tak ada
salahnya juga dilakuakan, tetapi hendaknya dikaitkan dengan fungsi komunikatif
bahasa. Tes kebahasaan hendaknya memberi kesempatan untuk dapat menunjukkan
kemampuannya berbahasa.
Tes
kebahasaan yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan komunikatif siswa dalam
bahasa target, tidak harus (dan jangan semata-mata) hanya berupa tes akhir atau
sumatif saja, melainkan yang baik adalah tes dalam proses, selama masih berlangsungnya
proses pengajaran. Tes dalam proses tersebut memungkinkan guru untuk secara
langsung menunjukkan dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa. Tes
dalam proses merupakan tes yang bermaksud mengukur kemajuan siswa, sedang tes
akhir umumnya lebih dimaksudkan untuk mengukur prestasi hasil belajar.
B.
Jenis-jenisTes Kebahasaan
C. HubunganTes Kebahasaan dengan Sifat Pengajaran Kebahasaan
D. Komponen-komponenDalam Tes Kebahasaan
C. HubunganTes Kebahasaan dengan Sifat Pengajaran Kebahasaan
D. Komponen-komponenDalam Tes Kebahasaan
No comments:
Post a Comment